Thursday, May 14, 2020

Diperkosa teman suamiku saat suamiku mabuk


Sebut saja aku Diana . Sebenarnya aku tak cinta sama sekali pada Joko, meskipun ia sudah mengejarku dengan berbagai cara. Aku hanya menumpahkan cintaku pada Doni . Aku dan Doni pacaran 2 tahun. Hubungan kami sudah begitu jauh, sampai yang tak seharusnya kami lakukan pun, hampir menjadi lakon hidup kami setiap saat. Apa hendak dikata, cinta yang membuatku menyerahkan segalanya. Hingga akhirnya aku hamil. 

Betapa panik aku saat itu. Bukan karena tak siap menjadi ibu atau istri dari lelaki yang kucintai itu, tapi justru aku panik karena Doni malah tak mau bertanggung jawab atas anak yang kukandung. Aku malah dituduhnya telah berhubungan intim dengan lelaki lain. Anak ini dianggapnya bukan darah dagingnya. Sungguh sikap yang tak pernah kuduga sebelumnya. 

Mengapa aku rela menyerahkan mahkotaku pada Doni ? Karena aku yakin ia akan menjadi suami dan ayah dari anak-anakku kelak.....................aku terkenang kembali.....saat pertama kali kemaluan doni mengoyak keperawananku.......saat itu ia sedang mabuk berat.....mungkin pengaruh minuman yang tadi dia beli diwarung.....tatkala memboncengku pulang dari jalan jalan .......... 
....don jangan don......., ia tak lagi mendengar permintaanku, 
di gubuk tua itu semuanya berlangsung......ia yang bagaikan kesetanan mengoyak perawanku..... 
...kamu tidak perawan lagi.......diana.....itu yang terlontar dari ucapannya......, apa????......tanyaku bagaikan disambar petir....sama sekali aku tak pernah melakukan hubungan badan dengan orang lain.......... 
mungkin karena hubungan pertama kami tidak mengeluarkan darah.......akupun heran kenapa .....darah perawanku tidak keluar????? 
Aku dicampakkan setelah semua madu ia hisap dari tubuhkku. Sejak saati itu aku tak pernah lagi melihat Doni. Kabar terakhir dari adiknya, katanya ia berada di Kalimantan ikut pamannya di sana. Orang tua dan adik-adikku yang ikutan panik tak lagi punya cara lain untuk menyelamatkan aib keluarga kami. 

Hingga akhirnya, Joko yang dulunya setengah mati mengejarku kini mulai mendekatiku. Ia tak tahu sama sekali kalau aku sekarang ini tengah mengandung janin Doni. Ketika kuberi kesempatan untuk mendekatiku, Joko langsung serius untuk melamarku. Bagiku ini sebuah kesempatan untuk menyelamatkan keluargaku dari aib. Akhirnya lamaran Joko kuterima, dan kamipun menikah. 

Meskipun bulan kelima kandunganku, Joko belum juga sadar kalau anak ini adalah darah daging Doni. Ia begitu memanjakanku, sampai-sampai aku bagai ratu dihadapannya. Kebaikan Joko ternyata meluluhkan semua kekhilafanku selama ini. Aku baru menyesal telah membuatnya kecewa dulu. Bahkan aku berfikir kalau dialah manusia yang berhati emas. 

Kini dua pilihan meradang di jiwaku. Antara ingin mempertahankan rumah tangga kami atau melepaskan Joko karena rasa bersalahku. Sebulan sebelum anakku lahir, aku tak tahan seterusnya hidup dalam kebohongan dan kepura-puraan. Joko sudah begitu baik kepadaku. Akupun harus menelan semua kapahitan karena aku mengambil keputusan untuk memberitahu suamiku........................... 

Joko kini sadar kalau anak ini adalah darah daging Doni.ia merunduk lesu........diam seribu basa..,,,....helaan nafas yang berat keluar dari hidungnya......... 

begitu tega kau menipu aku Diana......ujar... joko........ 

akupun menangis .....tubuhku terguncang oleh isak tangisku............aku yakin ia sangat kecewa......perutku yang selama ini ia elus elus.....karena disangkanya yang didalam adalah anaknya ternyata anak dari ...Doni......yang juga adalah teman dari Joko................ 

joko suamikupun kembali menghela nafas panjang...... 
kemudian ia berkata ....sudahlah tidur aja dulu......besok kita bicarakan ....masalah ini.......kamipun tertidur.... 

pagi2 sekali aku bangun aku kaget....semua barang telah terbungkus rapi...TV telah masuk kembali kedalam kardusnya...seakan akan kami akan pindah rumah......... 
ada apa ini mas ...tanyaku???heran..... 
kita pindah dari kampung ini........kita kesurabaya................ 
aku tak mampu hidup bersamamu kalau dikampung ini.....aku takkan pernah bisa melupakan bayangan doni........menggeluti dirimu......mungkin disurabaya nanti semuanya khan hilang.....dan kita mampu hidup normal,...sambil menantikan kelahiran anak MU..... 

dan disurabaya inilah petaka hidupku mulai kujalani............ 
kami mengontrak rumah di jalan girilaya......sangat dekat 
dengan gang dolly yang sangat terkenal itu...... 

hingga suatu malam mas joko pulang membawa seorang lelaki.....badannya tinggi besar,....kumisnya lebat...sepertinya dia orang dari ambon atau flores entahlah........ 
mereka minum.....sampai larut malam...... 
aku tidak memperdulikan mereka aku hanya dikamar.....sambil merenung....kenapa mas joko sekarang menjadi pemabuk ?......... 
tepat pukul satu dini hari.......aku dikagetkan....dengan sebuah tangan kasar yang mengelus pahaku.......aku berbalik....dan sungguh tak kuduga teman suamiku kini ada didalam kamarku.......bau minuman yang menyengat dari mulutnya terasa sangat tajam dihidungku.................. 
heheheheh ia terkekeh......ia langsung memelukku.....saat ia akan menindihku....ia kaget melihat perutku yang buncit..... 
ia tertegun sejenak .....lalu iapun beraksi kembali......hmmmmmmmmmmmas joko......kupanggil suamiku ...tapi tak ada sahutan............ 
tenaganya yang besar......tak mampu kuhindari.....dasterku disingkapnya.......dan memang saat itu aku tak memakai celana dalam......karena sudah terasa sakit menggunakan celana dengan perut sebesar ini............ 
ia terpana melihat kemaluanku...yang putih bersih......tanpa ditumbuhi bulu selembarpun........celana kolornyapun dilepasnya sehingga ia bugil didepan ku.......sekali lagi kupanggil nama suamiku dengan teriakan yang agakkeras tapi sama saja tidak ada sahutan dari mas joko.....kemana dia pikirku......... 
haaah.......????aku terpekik kaget melihat batang kemaluan lelaki tersebut........ya ampun......kemaluannya hampir dua setengah kali lipat dari milik suamiku........ 
ditindihnya aku...sambil tangannya tetap bertopang dikasur sehingga perutku tidaklah tertindih oleh berat badannya yang sangat besar itu...... 
benda hangat miliknya telahh menempel diselangkanganku..... 
aku menghimpitkan kedua kakiku utk menghalangi niatnya..... 
tapi tangan kirinya dengan kasar melebarkan lagi kedua kakiku sehingga betul betul mengangkang.....kejadiannya 
begitu cepat....aku tak mampu berfikir........ 
Blesss.......barangnya yang besar hitam panjang itu mulai memasuki kemaluanku.......aku terpekik kesakitan....ohhhhhhh....di cabutnya kembali kemudian ia membasahi ujung kemaluannya dengan ludahnya......lalu dimasukkannya kembali......blepppppp........ 
achhhhh......seakan ada benda berat besar yang mengganjal selangkanganku.......aku menggigit bibir bawahku menahan perih......., aku disetubuhinya.......kemaluannya menghunyam memekku sepanjang malam.....seperti tiada hentinya........... 
entah berapa kali aku juga mengalami orgasme......tapi betul betul gila.....baru 10 menit ia klimaks dengan memuncratkan maninya dalam memekku .......kemaluannya berdiri lagi........ 
dan ia pun menunggangiku lagi.......... 
dini hari aku betul2 kecapaian dan berkata pada lelaki itu....ingin kebelakang ....... 
aku bangkit........rupanya suamiku tertidur disofa ruang tamu.....dia teler berat.......kulihat dibawah meja muntahannya meleleh hingga kebawa kursi....... 
aku tak memperdulikannya lagi aku betul betul kebelet pipis.... 
baru aja selesai buang air dan hendak berdiri....rupanya lelaki itu masuk kedalam kamar mandi........ia memelukku....... 
gila...betul....aku dibuatnya kalang kabut,......aku ditunggingkan....dan barangku disikat dari belakang...... 
aku belum pernah posisi demikian dengan suamiku.....juga dengan doni....ini yang pertama kali kuketahui bahwa manusiapun bisa bersenggama seperti anjing......... 
achhhhhbadanku gemettar menahan nikmat yang kudapat..... 
ada apa denganku ini??????........kenapa aku malah menikmati perkosaan ini???????? 
dengkur suamiku semakin keras terdengar hingga kekamar mandi bersahut sahutan dengan bunyi kemaluanku yang di cocok habis oleh temannya................ 
entah ia tahu apa tidak.........

No comments:

Post a Comment