Sunday, March 31, 2024
ku setubuhi istri tetangga yang nakal
menikmati tubuh istri teman sendiri saat pemotretan
Saturday, March 30, 2024
pemerkosaan Ai Ling oleh sopir dan temannya
Peristiwa ini terjadi tiga tahun yang lalu. Kejadiannya di Jakarta, di daerah Sunter, aku yang berumur 14 tahun tinggal bersama kakak perempuanku, menempati salah satu rumah yang dimiliki paman mereka. Kebetulan rumah itu tidak ditempatinya. Saat itu kakakku, Ai Ling berumur 19 tahun dan telah kuliah tingkat satu di salah satu perguruan tinggi swasta diJakarta. Kedua orang tua kami tinggal di Jawa Tengah, dimana mereka mengelola sebuah toko. Karena dirasa Jakarta lebih kondusif sebagai tempat menuntut ilmu, maka mereka mengirim kami ke Jakarta untuk bersekolah.
Kakakku Ai Ling wajahnya cukup cantik mirip dengan bintang film dari Hongkong atau Taiwan. Kulitnya putih mulus, karena memang kami adalah dari keluarga keturunan chinese. Dengan tinggi di atas 160 cm bobot 50 kg, tubuhnya cukup ideal untuk seorang gadis remaja. Sehingga tidaklah mengherankan kalau teman-teman cowoknya banyak yang mendekatinya. Bahkan yang menyukainya tidak hanya cowok keturunan chinese saja. Banyak pula teman-teman kuliah cowoknya yang pribumi juga terang-terangan mendekatinya.
Cersex Dewasa Di kampusnya memang antara pribumi dan non pribumi jumlahnya seimbang. Namun Ai Ling tidak menanggapinya, karena sebetulnya Ai Ling telah mempunyai pacar yang pada waktu itu sedang kuliah di Amerika. Selain aku dan Ai Ling, rumah tersebut juga dihuni oleh seorang pembantu perempuan dan seorang sopir pribadi yang rutin bertugas mengantar kami sekolah dan kuliah. Sopir kami bernama Sudin. Sebelumnya ia bekerja sebagai tukang ojek.
Beberapa saat sebelum terjadi peristiwa tersebut, sebenarnya aku telah mempunyai firasat yang kurang mengenakkan mengenai Sudin. Beberapa kali aku memergoki Sudin sedang menatap dengan tajam bagian tubuh tertentu dari Ai Ling, jika kebetulan Ai Ling sedang tidak menyadarinya. Memang kadang-kadang jika berada di rumah dan sedang santai, Ai Ling sering mengenakan baju rumah yang cukup ketat. Apalagi setelah pembantu perempuan kami pulang ke desanya, karena ada salah satu anggota keluarganya yang sedang sakit keras, kadang-kadang Ai Ling hanya sendirian dengan Sudin di dalam rumah karena jam sekolahku berbeda. Tetapi untungnya pada malam hari Sudin tidak menginap di rumah kami.
Suatu malam saat aku dan Ai Ling sedang santai menonton TV di ruang tamu, tiba-tiba Sudin muncul bersama dua orang temannya tukang ojek yang biasa beroperasi di sekitar daerah itu. Sudin rupanya telah lama berniat akan merampok rumah majikannya tersebut, karena hanya Nico dan Ai Ling saja yang tinggal di rumah itu. Untuk melancarkan rencana tersebut, Sudin telah mengontak 2orang temannya yang bekas sesama tukang ojek, untuk membantunya melaksanakan maksud tersebut. Pada hari dan waktu yang telah ditentukan mereka melaksanakan rencana tersebut, karena itulah mengapa tiba-tiba mereka muncul malam itu di rumah kami. Sambil mengancam dengan pisau, mereka memaksa kami untuk menunjukan barang-barang berharga dan uang yang disimpan dalam lemari. Dengan ketakutan Ai Ling menyerahkan barang-barang berharga milik kami seperti uang, arloji, handphone, dll. Mereka kemudian masuk ke kamar Ai Ling untuk mengambil perhiasan dan barang-barang berharga lainnya.
Melihat kegarangan mereka hati kami menjadi ciut. Kami berdoa dalam hati biarlah barang-barang tersebut diambil asalkan kami tetap selamat. Setelah selesai mengambil semuanya, tiba-tiba salah seorang teman Sudin berkata: “Eh, ngomong-ngomong cewek ini boleh juga ya. Mending kita sikat saja sekalian.”, “Iya nih. Wajahnya cakep dan kulit mukanya putih, nggak tahu kalau bagian tubuh yang lainnya”, kata yang lain sambil memandang kakakku dengan tersenyum-senyum. “Wah, bener juga kata lu. Susunya montok tuh, ngelihatnya saja sudah bikin orang ngaceng…, kita bisa pesta nih. Mimpi apa kita semalam. Apalagi kita belum pernah ngerasain amoy. Yuk dah, kita garap rame-rame”, timpalnya lagi.
Saat itu kakakku baru pulang setelah pergi bersama temannya dan mengenakan kaos berwarna merah yang cukup ketat. Sudin segera mendekati Ai Ling yang berdiri ketakutan di pinggir tembok. Tangannya dengan cepat meraba-raba pipi Ai Ling yang putih mulus, sambil ia berkata pada teman-temannya, “Cewek manis ini, namanya Ai Ling. Aku sendiri sebenarnya sudah lama pengen ngerasain dia. Apalagi dia suka banget pake pakaian yang bikin orang terangsang. Hari ini kita bakalan puas deh”. Dengan segera Ai Ling menampik tangan Sudin dan sambil menatap wajahnya dengan menguatkan hatinya, Ai Ling mencoba menggertak Sudin, “Kurang ajar kamu yah. Aku ini kan majikanmu, tega benar kamu hendak berbuat kurang ajar padaku!” Bukannya takut Sudin malah makin berani, sahutnya, “Aku memang kacungmu yang biasa diperintah-perintah, tapi kali ini kamulah yang akan menuruti kemauan kami”, kata Sudin.
Tiba-tiba kedua tangannya dengan cepat meraih payudara Ai Ling dan segera meremas-remasnya dengan ganas. Ai Ling yang telah tersandar pada tembok, tidak dapat mengelaknya, “Adduhhhh…, jangaaann…!”, jeritnya kaget mendapat perlakuan kasar dari Sudin tersebut. Melihat itu akupun menjadi emosi, seketika kuterjang Sudin dan memukulinya. Tapi mereka kemudian mengeroyokku dan memukuliku sampai babak belur. Sementara Ai Ling menjerit-jerit menyaksikan aku dipukuli oleh bajingan-bajingan itu. “Kamu jangan macam-macam kalau tidak ingin kami bunuh!” hardik Sudin sambil menampar mukaku. “Jo, ikat dia. Biar dia ngeliat kita ngerjain kakaknya”, kata Sudin memerintah temannya.
Kemudian mereka menyeretku ke kamar Ai Ling dan mengikatku di kursi dekat ranjangnya. Setelah itu mereka menggotong Ai Ling yang terus memberontak, kedalam kamarnya dan melemparnya ke atas tempat tidurnya. “Ai Ling, dengar baik-baik, kalian akan kuampuni kalau kamu mau menuruti kemauan kami. Kalau kamu melawan, adikmu akan kubunuh dan kau pun akan kubunuh setelah kami puas menikmatimu. Saat ini tidak ada yang dapat menolong kalian”, kata Sudin.
Sementara karena ketakutan diancam hendak dibunuh, akhirnya Ai Ling tidak berani berteriak keras-keras dan pasrah dengan nasibnya. Segera dengan tidak membuang-buang waktu mereka langsung mendekati Ai Ling yang masih terkapar di atas tempat tidur dan mulai mengerubutinya. Sudin langsung mencium muka Ai Ling, mula-mula hidung dan pipinya dijilat-jilatnya, seakan-akan sedang menikmati betapa licin dan mulusnya pipi Ai Ling tersebut, akhirnya bibir Ai Ling dilumatnya dengan ganas. Sementara kedua tangannya tidak tinggal diam, dengan nafsu meraba-raba buah dada yang mulus padat itu, kemudian meremas-remasnya dengan sangat bernafsu. Dari mulut Ai Ling hanya terdengar jeritan lirih, “Aaagghhh…., aaggghhh…, jaangaannn…, jannngaannn…, aaammmpunnnnn…, aammmppunnnnnn…!”, “…Jaaanngaaannn…, peerrkoossssaaaa…, saaayyaaaaa…!”, akan tetapi sambil tertawa-tawa Sudin berkata, “Tenang saja, nanti juga lo akan merasa keenakan, niiihhhh…, gimana rasanya, enak khan pijitanku. Susumu benar-benar nikmat”, katanya sementara aktifitas kedua tangannya tetap masih meremas-remas payudara Ai Ling.
Badan Ai Ling menggeliat-geliat, tapi dia tidak dapat menghindar karena kedua teman Sudin masing-masing memegang kaki dan tangannya erat-erat sambil tertawa-tawa. Lalu mereka tidak mau kalah dengan Sudin, salah seorang di antaranya yang memegang kedua kaki Ai Ling, langsung menyingkap dan menarik lepas rok Ai Ling, sehingga terlihat celana dalam merah muda dan kedua belah paha Ai Ling yang putih mulus. Kemudian sambil menduduki kedua kaki Ai Ling, kedua tanganorang tersebut segera mengelus-elus kedua paha Ai Ling yang sudah setengah terpentang itu dengan bebas. Tangannya mula-mula hanya bermain-main di kedua paha, naik turun, tapi akhirnya secara perlahan-lahan mulai mengelus-elus belahan di antara kedua pangkal paha Ai Ling yang masih ditutupi CD itu. Tidak cukup sampai di situ, bahkan salah satu jari tengahnya dimasukan ke celana dalam Ai Ling dan dipaksakan masuk kedalam kemaluan Ai Ling yang masih sangat rapat itu. Badan Ai Ling hanya bisa menggeliat-geliat saja dan pantatnya bergerak menggeser ke kiri ke kanan mencoba menghindari tangan-tangan yang menggerayangi paha dan kemaluannya itu. Dari mulutnya tetap terdengar jeritan”,Jaaangannnn…, jjannngann…, aadduuhhh…, aaddduhhhhh….!” dan dari kedua matanya mengalir air mata putus asa, kepalanya digeleng-gelengkan ke kiri ke kanan, menahan rasa geli yang mulai merambat ke seluruh tubuhnya. Secara perlahan-lahan pada bagian CD-nya yang menutupi belahan liang kewanitaannya mulai terlihat membasah.
Rupanya tubuh Ai Ling tidak dapat menyembunyikan reaksinya atas perasaan terangsangnya menerima perlakuan tersebut. Dengan kedua tangan yang dipegang di atas kepalanya dan kedua kaki diduduki dan di saat bersamaan mulutnya dilumat-lumat dengan ganas dan buah dadanya diremas-remas, serta elusan-elusan disertai sentuhan-sentuhan jari pada klitorisnya, membuat suatu sensasi yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata, tiba-tiba melanda perasaan Ai Ling, perasaan putus asa, perasaan terhina dan ketidakberdayaan secara bersamaan menimbulkan suatu penyerahan dan kepasrahan total yang mengakibatkan suatu kenikmatan yang maha dahsyat melanda perasaan dan tubuh Ai Ling. Sungguh menyakitkan memang menyaksikan peristiwa itu. Dimana sebuah tubuh putih mulus dan cantik, sedang telentang lemas tanpa daya dikerubuti oleh tiga lelaki kasar sopir dan tukang ojek yang bertubuh hitam tidak terawat dengan tangan-tangan yang berkeliaran kemana-mana, benar-benar terlihat sangat kontras.
Akhirnya Sudin menyobek lepas kaos yang dikenakan Ai Ling, sehingga sekarang Ai Ling hanya mengenakan BH dan celana dalam saja. Sudin meraba-raba dan mengelus-elus buah dada Ai Ling yang masih tertutup BH-nya sambil berkata, “Wah penasaran nih pingin lihat susunya amoy”. katanya sambil tersenyum-senyum. Kemudian dengan perlahan-lahan Sudin membuka BH Ai Ling. Dan dengan terpesona mereka menatap payudara Ai Ling yang sangat indah itu. Buah dada Ai Ling putih mulus, tidak terlalu besar, masih sangat kencang berdiri tegak dengan ujung putingnya yang coklat muda kecil, tapi terlihat sudah mengeras karena dielus-elus dari tadi. “Wah susu Ai Ling sangat bagus ya!” kata salah seorang dari mereka sementara kedua tangannya mengusap-usap payudara Ai Ling dengan perlahan-lahan seakan-akan terpesona, karena baru sekarang dia pernah melihat buah dada indah, yang sedemikian putih dan halus itu. “Wah putingnya coklat muda. Bikin tambah nafsu saja”, kata yang lain. “Coba lihat ukuran BH-nya, eh BH-nya Triumph ukurannya 34 C”, kata salah seorang dari mereka. Kemudian ganti Sudin yang meraba-raba dan meremas-remas perlahan buah dada Ai Ling. Yang seorang lagi yang dari tadi duduk pada kedua kaki Ai Ling, tidak mau kalah juga, segera saja CD merah muda Ai Ling ditarik dengan kasar sehingga sobek dan segera dicampakkannya ke pinggir, sehingga sekarang Ai Ling benar-benar telah berada dalam keadaan polos, telanjang bulat tanpa selembar benang pun yang melekat di tubuhnya, terkapar tak berdaya dengan tangan-tangan hitam kasar mirip tangan-tangan gurita yang sedang menggerayangi lekuk-lekuk tubuh yang molek itu.
Pada bagian bawah tubuh Ai Ling yang membukit kecil di antara kedua pahanya yang putih mulus itu, kemaluannya yang kecil berbentuk garis memanjang yang menggelembung pada kedua pinggirnya, tampak ditutupi oleh bulu kemaluannya yang lebat yang berwarna coklat muda. “Hehehe, lihat tuh jembutnya lebat sekali. Aku suka sama cewek yang satu ini”. Kemudian teman Sudin langsung meraba-raba dan mengelus-elus bulu kemaluannya sambil membuka kedua paha Ai Ling makin melebar. Terlihatlah liang vaginanya yang masih rapat. Tangan hitam dan kasar itu segera menjamah liang yang sempit itu sambil menggesek-gesekan jempolnya pada tonjolan daging kecil yang terletak di bagian atasnya. Sementara puting susu Ai Ling sedang diisap-isap oleh Sudin dengan lahapnya sambil sesekali mempermainkan putingnya dengan ujung lidahnya. Sedangkan temannya yang satu lagi, yang dari tadi memegangi kedua tangan Ai Ling, sekarang sedang melumat mulut dan kedua bibir Ai Ling dengan rakus dan lidahnya dengan paksa dimasukkan ke dalam mulut Ai Ling dan mempermainkan lidah Ai Ling. Mendapat perlakuan seperti itu, Ai Ling yang benar-benar telah tak berdaya, hanya bisa menggeliat-geliat dan mendesis lirih, “Aaaghhh…, sshhhhh…, sshhhhh…, mmhhhh….!”.
Kemudian salah seorang dari mereka berkata kepada Sudin, “Din, kamu mulai duluan aja yah…!”, “OK…” kata Sudin dengan cepat dan segera menghentikan kegiatannya untuk membuka baju sampai celana dalamnya. Tampaklah batang kemaluannya yang telah tegang, berwarna hitam pekat, besar dengan bagian kepalanya yang bulat mengkilat dan bagian batangnya yang dikelilingi oleh urat-urat menonjol, terlihat sangat mengerikan. Setelah selesai melepaskan seluruh bajunya, dengan cepat Sudin kembali naik ke tempat tidur dan merangkak di atas badan Ai Ling. Sudin berjongkok di antara kedua paha Ai Ling, yang dengan paksa dibuka melebar oleh teman Sudin yang memegang kedua kaki Ai Ling. Mata Ai Ling terlihat terbelalak melihat benda hitam besar di antara kedua paha Sudin itu. Badan Ai Ling terlihat bergetar halus, rupanya belum-belum Ai Ling telah merasa ngilu pada kemaluannya membayangkan benda hitam besar itu nantinya akan mengaduk-aduk kemaluannya dengan ganas.
Dengan sebelah tangan bertumpu pada ranjang di samping badan Ai Ling, tangan Sudin yang satunya memegang batang penisnya dan dengan perlahan-lahan digosok-gosokkannya pada bibir kemaluan Ai Ling. Begitu kepala penis Sudin menyentuh klitoris Ai Ling, terlihat badan Ai Ling menjadi kejang dan agak berkelejotan serta dari mulutnya yang sedang dilumat oleh teman Sudin terdengar suara, “Eeehhmm…”, Sudin terus melakukan kegiatannya menggesek-gesek kepala penis pada bibir kemaluan Ai Ling, yang akhirnya menjadi licin dan basah oleh cairan yang keluar dari penis Sudin dan juga dari dalam kemaluan Ai Ling sendiri. Merasakan bibir kemaluan Ai Ling yang telah basah itu, Sudin berkata, “Oohhhh rupanya lo udah terangsang juga yaaa..!” Kemudian dengan perlahan-lahan Sudin mulai menekan kepala penisnya membelah bibir kemaluan Ai Ling. Mendapat tekanan dari kepala penis Sudin, bibir kemaluan Ai Ling tertekan ke bawah dan mulai terbuka dan karena kemaluan Ai Ling telah basah, akhirnya kepala penis Sudin mulai terbenam ke dalam lubang kewanitaan Ai Ling dengan mudahnya.
Disebabkan penis Sudin yang sangat besar, maka klitoris Ai Ling ikut tertarik masuk kedalam lubang kemaluannya dan terjepit oleh batang penis Sudin yang berurat menonjol itu. Hal ini menimbulkan perasaan geli dan sekaligus nikmat yang amat sangat pada diri Ai Ling, sehingga disertai badannya yang menggeliat-geliat, dengan tanpa sadar dari mulutnya terdengar suara, “Ooohhhhhh…”, yang panjang, mengikuti tekanan penis Sudin pada kemaluannya. Kedua pahanya terlihat mengejang dengan kuat. Merasakan hal ini, tanpa menyia-nyiakan waktu Sudin langsung menekan habis rudalnya ke dalam vagina Ai Ling dengan ganas. “Aadduuuhh…, sakiittt…!”, terdengar Ai Ling menjerit saat rudal Sudin itu menerobos masuk ke dalam liang vagina Ai Ling. Kemudian Sudin segera mendorong dengan sekuat tenaga sehingga seluruh barang miliknya amblas seluruhnya, sampai kedua pahanya yang hitam itu menekan dengan ketat paha putih mulus Ai Ling yang terkangkang itu.
Memang ini bukan pertama kalinya Ai Ling disetubuhi orang, karena sebelum pacarnya keluar negeri, mereka sudap pernah melakukannya sekali, akan tetapi penis Sudin ini jauh lebih besar dan panjang daripada penis pacarnya, sehingga ketika penis Sudin menerobos masuk, meski kemaluan Ai Ling telah sangat basah, akan tetapi tetap saja Ai Ling merasa pedih. Tanpa mengenal belas kasihan, Sudin mulai memaju-mundurkan pantatnya, sehingga penisnya yang besar itu, keluar masuk berulang-ulang kedalam kemaluan Ai Ling. Sambil melakukan itu ia berkata, “Waahh, eenaak niih masih seret…!” Sementara kedua temannya tetap sibuk mengelus-elus dan meremas-remas payudara serta membelai-belai seluruh badan Ai Ling, sambil tertawa-tawa mendengar perkataan Sudin.
Sementara itu terlihat vagina Ai Ling memerah menerima tekanan dan gesekan-gesekan dari penis Sudin yang besar itu. “Waaah…, gila sempit benar niihhh, mimpi apa aku semalam”, kata Sudin. Sambil terus menyetubuhi Ai Ling dengan ganas, Sudin berkata lagi, “Hey non.., enak sekali lhhhoo, benar-benar puas aku atas servismu ini.., ha.., ha.., ha..!” Sambil tertawa-tawa dia mengocok tubuh Ai Ling habis-habisan. Sementara Ai Ling hanya bisa merintih-rintih dan menjerit-jerit. Suara jeritannya makin lama makin lemah, diganti oleh suara mendengus-dengus, “Oohh…, oohhh…, aadduhh…, aadduuhh…!”, dan badan Ai Ling tiba-tiba mengejang dengan hebat sehingga bagian pinggangnya tertekuk ke atas, rupanya tanpa dapat dicegahnya, Ai Ling mengalami orgasme dengan hebat, ada beberapa detik lamanya badannya tersentak-sentak dan akhirnya Ai Ling terkulai dengan lemas dengan kedua kakinya terkangkang lebar. Benar-benar Ai Ling mengalami kenikmatan yang hebat yang tidak terelakkan walaupun sebenarnya itu bertentangan dengan kemauannya, membuat pikirannya serasa melayang-layang.
Sekarang Sudin memegang kedua pinggul Ai Ling dan menariknya keatas, sehingga pantat Ai Ling tidak terletak pada kasur lagi. Dengan posisi ini Sudin dengan leluasa menancapkan penisnya dalam-dalam ke lubang kemaluan Ai Ling dengan tanpa halangan. Sambil pantatnya dimajumundurkan, sekali-sekali Sudin menekan pantat Ai Ling rapat-rapat ke tubuhnya dan memutar-mutar pinggul Ai Ling, sehingga kemaluan Ai Ling mengocok-ngocok penis Sudin yang terbenam habis di dalamnya. Terlihat bahwa tubuh Ai Ling menggeliat-geliat dan bergerak-gerak mengikuti gerakan Sudin. Dan saking kerasnya dorongan pantat Sudin menekan pinggul Ai Ling, kedua payudara Ai Ling mengikuti goyangan tersebut dengan bergerak-gerak berputar-putar. Sementara mulut Ai Ling mendesah setiap kali Sudin menekan penisnya dalam-dalam ke lubang kemaluannya. “He.., he.., he.., akhirnya lo takluk juga yaa? Kalau nggak gini kan kamu nggak tahu enaknya yang sebenarnya!” kata Sudin tanpa berusaha menghentikan aktifitasnya. Kedua teman Sudin menyaksikan hal tersebut sambil tertawa-tawa. “Lihat susunya berputar-putar”, katanya. Kemudian akhirnya mereka semua menanggalkan pakaiannya masing-masing sehingga akhirnya keempat orang di ranjang tersebut semuanya telanjang bulat. Tubuh Ai Ling yang putih mulus tersebut tampak kontras dengan tubuh hitam ketiga lelaki yang sedang menggumulinya.
Sementara Sudin menikmati kemaluan Ai Ling sambil meremas-remas kedua payudaranya, yang lainnya juga ikut menggesek-gesekkan penisnya pada tubuh Ai Ling. Bahkan salah seorang di antaranya memasukkan penisnya ke mulut Ai Ling, memaksa Ai Ling untuk melakukan oral sex. Pada saat yang bersamaan, Sudin memerintahkan Ai Ling untuk melakukan pijit ala Thai yaitu memijat dengan kedua payudaranya. Ai Ling yang telah takluk dan pasrah itu, hanya bisa menuruti kemauannya dengan menekan dan menggesek-gesek susunya ke seluruh tubuh Sudin. Sambil tertawa puas Sudin berkata, “Wah, baru kali ini aku ngerasain dipijat sama susu amoy. Rasanya lebih enak daripada di Kramat Tunggak”. Tak lama kemudian Sudin mengalami ejakulasi dan menumpahkan seluruh spermanya ke dalam vagina Ai Ling. Tampak ia terengah-engah. Setelah itu giliran rekan Sudin satunya, Jo yang merasakan vagina Ai Ling. Mula-mula ia melakukannya dalam posisi Ai Ling terduduk lalu dalam posisi doggy style. Sambil melakukannya ia menepuk-nepuk payudara Ai Ling yang bergerak-gerak. Sementara ia melakukan itu, teman satunya yang berambut Gondrong berada di depan Ai Ling, memaksanya untuk memasukkan penisnya ke dalam mulut Ai Ling, sehingga akhirnya Ai Ling terpaksa mengulum penisnya. Goyangan orang yang di belakang menggerakkan seluruh tubuh Ai Ling sehingga si Gondrong di depan jadi merem melek nikmat karena penisnya dikocok oleh mulut Ai Ling.
Selang sesaat mereka berganti posisi, si Gondrong yang mulanya dikulum sekarang berganti menikmati vagina Ai Ling sementara Jo dikulum penisnya. Setelah itu ia berdiri dan menyuruh Ai Ling untuk berlutut di depannya dan memasukkan penisnya ke dalam mulut Ai Ling. Ai Ling diperintahkan mengulum dan menjilati penisnya seolah-olah seperti permen lolipop. Ketika Ai Ling melakukannya, ia berkacak pinggang dan tertawa-tawa. Sementara itu si Gondrong asyik meraba-raba dan menggesek-gesek klitoris dan bibir vagina Ai Ling, sehingga hal ini membuat badan Ai Ling menggelinjang-gelinjang dan dari mulutnya yang tersumbat penis Jo, terdengar erangan tertahan, “Eehhmm…, eehhhmmm..”, setelah itu kedua tangan Jo yang semula berkacak pinggang, mulai meremas-remas buah dada Ai Ling yang tergantung bebas itu. Setelah puas dengan permainan itu, kemudian mereka menelentangkan Ai Ling di atas ranjang dan lelaki yang Gondrong menggesek-gesekkan penisnya ke buah dada Ai Ling dan kemudian dia menduduki dada Ai Ling dan menjepitkan penisnya diantara kedua gundukan daging kenyal tersebut, sambil mendorong pantatnya maju mundur, sehingga penisnya menggesek-gesek di antara kedua gundukan buah dada Ai Ling tersebut.
Kemudian mereka berganti posisi lagi. Kali ini giliran si Gondrong yang memasukkan penisnya ke dalam vagina Ai Ling. Ia melakukannya pada Ai Ling yang dalam posisi tidur miring. Sementara itu Jo bersimpuh di depan wajah Ai Ling dan lagi-lagi memasukkan penisnya ke dalam mulut Ai Ling. Kemudian ganti Jo yang memasukkan barangnya ke dalam kemaluan Ai Ling. Pada saat akan ejakulasi, ia mengeluarkan penisnya dan memuncratkan air maninya di payudara Ai Ling. Si Gondrong berkata, “Eh, sialan lu padahal gua mau ngemut susunya. Eh lu semprot dengan peju lu”. Mendengar itu, mereka semua pada tertawa. Setelah itu Jo ‘meratakan’ spermanya ke seluruh bagian dada Ai Ling, sehingga tubuh Ai Ling menjadi basah mengkilap oleh spemanya. Akhirnya kembali si Gondrong yang menikmati Ai Ling. Ia melakukannya dalam posisi duduk sementara Ai Ling telentang di depannya. Ia merentangkan kedua paha Ai Ling lebar-lebar dan memegangi pinggulnya sementara ia memasukkan penisnya ke dalam kemaluan Ai Ling. Setelah itu ia memasukkan penisnya ke mulut Ai Ling yang duduk di depannya. Pada saat akan ejakulasi, ia menyemprotkan air maninya ke muka dan rambut Ai Ling dan melapnya ke seluruh bagian muka Ai Ling. Kemudian ia menyuruh Ai Ling untuk menjilati sisa sperma di batang penisnya sampai bersih.
Setelah itu kembali Sudin meminta Ai Ling mengulum penisnya sampai ia mengalami ejakulasi kedua. Pada saat ejakulasi, ia menumpahkan seluruh spermanya di dalam mulut Ai Ling, sehingga Ai Ling terpaksa menelan seluruh sperma yang dikeluarkannya. Setelah itu Sudin memerintahkan Ai Ling menjilati sisa sperma di penisnya sampai licin mengkilat. Dengan demikian maka akhirnya puaslah sudah ketiga laki-laki bejat tersebut menikmati tubuh mulus Ai Ling. Sambil tertawa-tawa si Gondrong berkata, “Kita puas deh hari ini. Kamu memang dapat memuaskan laki-laki. Kami semua senang bisa menikmati kamu”, “Kamu tentunya puas juga khan merasakan nikmatnya kontol-kontol kami. Gimana rasanya, enak khan dinikmati oleh supir dan tukang ojek..!”, kata Sudin. “Gila nih cewek. Cakep-cakep gini ternyata suka nenggak peju”, timpal Jo. Mereka semua tertawa mendengar perkataan Jo. “Ayo ah kita cabut. Kita udah puas nih. Terima kasih ya atas barang-barangnya serta ‘bonus istimewanya’”, kata Sudin. Setelah puas akhirnya mereka membawa barang-barang jarahannya dan meninggalkan Ai Ling dalam keadaan lemas dan telanjang bulat serta menangis terisak-isak.
Masih terlihat bekas cairan air mani belepotan di seprei. Sejak saat itu Sudin dan kawan-kawannya menghilang dari daerah itu. Untunglah Ai Ling orangnya cukup tegar. Setelah menjalani terapi dengan dokter ahli, Ai Ling akhirnya secara perlahan-lahan dapat sembuh dan dapat melupakan peristiwa tragis itu. Setelah cuti satu tahun Ai Ling melanjutkan kuliahnya lagi. Ia juga dapat bergaul dengan teman-temannya seperti sebelumnya. Hal yang paling menguntungkan adalah Ai Ling tidak hamil oleh peristiwa itu. Walaupun satu hal yang tidak dapat disangkal lagi adalah bahwa Ai Ling pernah diperkosa, hal ini kami rahasiakan, hanya keluarga terdekat kami saja yang mengetahuinya.
tetanggaku mbak Fhira
Saturday, March 23, 2024
Permintaan Hadiah Ulang Tahun Sang Istri
Reuni istriku dan teman2 SMA nya
Hari itu istriku begitu excited mendapat whatsapp dari grup SMA nya.
Sudah 6 tahun sejak 2013 dia lulus SMA baru kali ini teman teman nya ngajak kumpul bareng dalam acara reuni
enam tahun mas… enam tahun… nggak ketemu.. akhirnya bisa plan ketemuan..
Seru nya begitu bersemangat…
Aku diam saja sambil terus scroll beranda facebook di hp ku
aku tak ingin mengganggu kebahagiannya…
Reni, istriku lulus SMA tahun 2013 dan sejak lulus itu dia tidak kuliah dan hanya bekerja saja dari toko ke toko sebagai pelayan.
Aku berkenalan dengan nya saat dia bekerja di sebuah toko handphone. Kami berkenalan, pacaran , lalu kemudian menikah…
Sesingkat itu memang…
pah… pah.. ini bagus deh.. seru nya sambil memperlihatkan handphone nya kepadaku..
what? Bikini?…
Aku terperangah..
Seumur umur Reni tak pernah terpikir untuk beli bikini, tapi kali ini dia menunjukkan kepadaku di platform belanja online sebuah bikini berwarna pink yang terlihat sangat mini…
buat apaan bikini? tanyaku sembari mengernyitkan dahi
mau dipakai buat acara reuni nanti pah?
hah?
aku terkejut dengan pernyataan Reni istriku
Tensi darah ku terasa naik, kepalaku terasa memanas
Terbayang dalam pikiranku istriku mengenakan bikini sexy dihadapan teman teman SMA nya…
kan rencananya reunian di sebuah villa di Bogor, nah di villa itu ada kolam renang nya pah…
kok pakai bikini? Nggak malu apa?
buat apa malu pah.. peserta reuni nya semua perempuan kok.. teman teman mama SMA.. jawabnya
ooohh…
Kepalaku mendadak dingin..
Jantung ku tak lagi berdegup kencang…
memang nya kapan mau reunian? tanyaku..
sabtu ini pah.. hari minggu nya pulang..
trus ke Bogor naik apa?
ikut mobil nya Dewi.. boleh ya pah?
iya gpp jawabku singkat…
yang bayar villa nya siapa mah? tanyaku..
itu villa miliknya Susan pah… jadi nggak perlu repot repot bayar sewa… yang datang juga cuman berempat pah… aku, Ervina, Dewi sama Susan..
ohh.. ok.. ok
Kulanjutkan scroll beranda facebook di hp ku dan sesekali komentar pada postingan teman teman ku..
pah, aku beli ya bikini nya…
Aku mengiyakan permintaannya karena aku tahu Reni bisa memanagement uang dengan baik
===
Hari hari berlalu..
Sampai saat aku pulang kerja dihari jumat disambut dengan wajah cemberut istriku…
Awalnya aku tak faham
Setelah mandi..
Makan..
Lalu kemudian kami nonton tv, baru kusadari wajah cemberutnya
ada apa mah?
itu si Dewi ternyata sudah berangkat duluan sama suaminya.. katanya mau barengan sama aku..
suaminya?, si Sapri ikut juga? tanyaku gusar
Aku tahu mereka berempat adalah teman satu geng di sekolah
Istriku, Dewi, Ervina dan Susan
Yang kutahu Dewi Menikahi Sapri teman satu kelas mereka di sekolah
Ervina menikahi Desta, guru Bimbel mereka di salah satu instansi bimbingan belajar diluar sekolah
Sedang Susan, aku tak tahu Susan menikahi siapa
Sapri dan Desta saling mengenal karena Sapri dan geng istriku pernah jadi murid bimbel nya Desta
jadi? Mau bagaimana? tanyaku
papah yang antarkan yaaa…. kata istriku sambil memeluk ku manja
nanti papa tinggal dimana?
ya di Villa itu juga
bukannya acara khusus cewek aja?
baaattttaaaall…… Sapri dan Desta juga mau ikut dan tentu saja suaminya Susan si pemilik rumah juga ada disitu
Aku melengos tanda malas menanggapi, batinku aku hanya ingin istirahat tiduran dirumah, eh malah disibukkan dengan acara reunian..
Istriku terus saja merayu sehingga akupun luluh dan mengikuti keinginan nya…
===
Sabtu kami berangkat ke Bogor dan sampai menjelang siang
Begitu sampai dan kuparkir kendaraan di halaman Villa yang ditentukan dalam kordinat whatsapp, kami segera masuk dan Kulihat Susan, Ervina dan Desta datang mendekat dan mengucapkan salam kepada istriku sambil cipika cipiki.
sial.. Desta brengsek…!! Ngapain juga cipika cipiki sama istriku..!
Aku hampir saja marah, tapi aku menahan diri karena kulihat Ervina santai saja melihat Desta cipika cipiki sama istriku…
Lalu Desta menyalamiku dan memeluk layaknya dua orang pria bertemu, disusul Ervina dan Susan yang juga ikutan cipika cipiki dengan ku…
What?!
Mereka gak malu apa cipika cipiki sama aku?
Ada hasrat berdesir dalam pikiran cabul ku…
Wuih enak juga euy cipika cipiki sama cewek lain..
Dihadapan istriku lagi !!!
Ah setan haha..
Mereka bertiga ngobrol sejenak dan menanyakan kabar kami berdua; tiba tiba saja datang seorang pria paruh baya dan Susan memperkenalkan pria itu sebagai suaminya yang bernama Erick lalu kemudian menyalami kami berdua ….
halo… ucap Erick ramah dengan senyuman…
haaaii… !! halo mpo… apakabar… !!
Terdengar suara riuh, rupanya si Dewi baru saja sampai…
Dewi yang rempong itu begitu heboh dengan pertemuan mereka..
Padahal tubuh nya kecil…
Tapi mulutnya berisik..
Langsung saja si Dewi nyerocos tanpa henti diiringi pelukan dan ciuman sesama mereka; sedang Sapri datang mendekatiku lalu kemudian menyalami aku, Desta dan Erick…
apakabar mas…
baik.. jawab ku sambil tersenyum ….
Si Sapri memang lebih muda dariku, sebab itu dia memanggilku dengan sebutan Mas ….
Setelah berbincang bicang sejenak…
Ervina, Susan dan istriku mendekati Sapri, teman satu geng sekolah mereka.. bersalaman.. dan … cipika cipiki… lagi
bukan maen… cletuk ku dalam hati…
Mungkin itu hal biasa bagi mereka …
Tapi aku terbakar cemburu sekaligus merasa aneh…
Mengapa Erick dan Desta tak marah istrinya cipika cipiki dengan pria lain?
Ah mungkin itu sudah jadi kebiasaan mereka …..
Aku kemudian menenangkan pikiranku dan berfikiran bahwa semuanya baik baik saja dan biasa biasa saja…
Susan mengatakan kalau kamar kami ada di lantai atas sedang kamar mereka semua ada di lantai bawah.
kok Cuma kami yang dilantai atas? tanyaku..
gpp sayang… kan kalau aku mendesah di genjot sayang.. mereka semua gak ada yang dengar.. rayu istriku sambil mengelus dadaku diikuti oleh sorakan dan tawa teman satu geng nya ….
Aku tersipu malu mendengar kalimat istriku yang sedikit menggoda…
dilantai bawah Cuma ada tiga kamar… jadi mohon maaf kalau kebagian lantai atas sahut Susan sambil tersenyum..
Aku tak keberatan, lalu kami pamit masuk kekamar dan membawa barang-barang masuk ke sebuah kamar yang lumayan besar dengan kamar mandi didalam nya. Disana kami membereskan barang bawaan dan Reni istriku berbaring di kasur kelelahan karena perjalanan.
Siang itu pintu kamar kami di ketuk, rupanya Susan sudah menyiapkan hidangan makan siang.
Kami berdua turun ke lantai bawah, duduk di meja makan bersama teman teman yang lain, sembari menikmati santap siang mereka semua asik membicarakan pengalaman mereka, sesekali tertawa dan menceritakan hal hal lucu..
Sedangkan aku..
Aku kudet…
Aku tak bisa bergaul dan menyambung obrolan mereka
Aku hanya jadi pendengar dalam obrolan makan siang itu…
Setelah makan siang kami semua berkumpul didepan sebuah televisi, menyaksikan drama Korea..
Ah sial … nggak ada film lain apa? batin ku
Aku pun memilih untuk menyibukkan diri dengan handphone ku, membuka facebook dan scroll beranda tak jelas…
Aku tak menghiraukan suara gaduh yang mengganggu dan saat kulirik.. eh bukan maen…
Dewi tengah berciuman dengan Sapri …
Mereka tengah mempraktekkan adegan drama korea…
ah kok gitu? batin ku berujar …
Aku menganggap itu biasa saja karena Sapri dan Dewi memang pasangan suami istri; hanya saja aneh jika melakukan itu ditempat terbuka dan dilihat teman teman…
Aku tak perduli..
Kulanjutkan beranda facebook ku, dan setelah bosan kuganti dengan memain kan permainan di handphone ku…
.. aaauwww… terdengar suara teriakan istriku..
Aku terkejut dan saat kulihat istriku tengah memukuli Desta dengan bantal..
Diikuti dengan suara gaduh sorakan mereka semua…
Kulihat istriku tengah mengelus payudaranya dan terlihat wajahnya sedikit meringis…
Ewww…
Mungkin Desta mengganggu istriku dengan menyentuh payudaranya…
Aku ingin marah..
Tapi aku tak tahu duduk permasalahannya..
Aku khawatir menuduh yang tidak sebenarnya terjadi…
Toh mereka semua tertawa dan kulihat istriku juga tertawa lepas setelah puas memukuli Desta…
Ah bodo amat..
Kulanjutkan lagi game di handphone ku…
Terdengar sesekali tawa dan sorak riuh mereka semua
Tapi tak kuhiraukan..
Entah apa yang mereka lakukan…
Lama aku menyendiri dengan gadget dan permainan nya…
Kemudian istriku datang mendekat dan memeluk tubuh ku…
sayang.. ayo berbaur dengan yang lain… pintanya…
Aku hanya tersenyum dan mengatakan kalau aku sudah berada disini
bukan.. bukan itu maksudnya… ngobrol lah dengan yang lain.. pintanya..
Aku mengalah dan mematikan handphone ku
Sial… nonton korea… aku tertawa geli didalam hati mendapati diriku dipaksa menonton drama korea.. ingin terpingkal pingkal rasanya…
Istriku bersandar di dadaku dan akupun memeluknya dengan sebelah tangan
Begitu juga Desta, Sapri dan Erick dalam posisi romantis pada pasangan masing masing
Aku ingin kencing.. aku berbisik pada istriku
Reni melepaskan tangan ku dan membiarkan aku pergi ke toilet, dan aku bergegas menuju toilet
Setelah buang air kecil dan menyiram toilet aku keluar, dan kulihat ada Ervina didepan pintu toilet, mungkin dia juga ingin ke toilet
lorong menuju pintu wc itu begitu sempit meskipun hanya berjarak sekitar 1 meter, apabila ingin berselisihan dengan dua orang maka harus mengalah salah satunya atau akan saling bergesekan tubuh tapi sesuatu yang mengejutkan terjadi, Ervina setengah berlari di lorong sempit itu dan menabrak tubuh ku hingga hampir terjatuh
BRUK !
Refleks tangan ku menangkap tubuh Ervina dan tangan kanan ku tak sengaja terpegang payudara kiri nya dan Ervina terduduk jatuh ke lantai
Terasa lembut payudara nya, seperti dia tak mengenakan bra, atau mungkin dia mengenakan bra yang terbuat dari kain sehingga saat ku pegang tak ada rasa seperti bra…
aduh.. maaf.. maaf .. kataku sambil meraih pergelangan tangan nya…
Ervina refleks berpegangan pada sabuk pinggang ku sehingga tangan nya sangat dekat sekali dengan penis ku; meskipun tangan nya hanya diluar, aku merasakan sensasi yang berbeda, dan saat Ervina berdiri, dia seolah sengaja menggesekkan payudaranya disekujur tubuh ku dan wajah nya begitu dekat dengan wajah ku..
Sial aku jadi salah tingkah..
.. maaf ya.. maaf.. kataku..
nggak papa Farhan, aku yang harusnya minta maaf karena buru-buru.. ujarnya
Disaat aku memalingkan wajah ku dan mulai melangkah untuk pergi, Ervina menggenggam pergelangan tanganku dan melarang ku untuk pergi
eh Farhan… Tunggu sebentar
Ada apa? tanyaku
temani aku sebentar, lorong ini agak gelap dan terpojok..
baiklah…
Kulihat Ervina masuk kedalam toilet dan dia tidak menutup pintu!!
Aku menjadi sungkan dan salah tingkah melihat Ervina perlahan menyingkap rok lebar selutut nya dan mulai me-melorotkan celana dalam nya, lalu berjongkok buang air kecil…
Ah sial brengsek…
Aku salah tingkah dan memalingkan wajah ku meskipun sesekali aku iseng melirik, tapi aku tak berani..
Khawatir dia marah dan berkata yang tidak-tidak pada istriku…
Setelah selesai menunaikan hajat nya,
Ervina mencuci kemaluan nya dan mengelap nya dengan tisu, lalu dia keluar mendekati ku dan memasang celana dalam nya tepat dihadapanku..
Damn! Bedebah! Apa yang terjadi sih?!
terimakasih ya…
**CUP!
Ervina mencium pipi kanan ku ! lalu kemudian beranjak pergi !
Astaga, apa yang terjadi…
Pervert banget nih orang! hatiku berujar…
Naluri lelaki ku berdesir hebat mendapat ciuman telak di pipi kanan ku…
Penis ku beranjak bangun, tapi segera ku tenangkan pikiranku agar cooling down dan berhenti tegang…
Saat berjalan kembali kedepan televisi, aku was was…
Khawatir Ervina bercerita yang macam macam kepada istriku…
Tapi tidak ada..
Tidak terjadi apa apa…
Aku kembali ke posisi duduk ku didekat istriku dan mulai mangambil handphone ku, tapi istriku melarang..
Nggak sopan katanya..
Lagi ngumpul malah sibuk main hp
====
Ting Tong !!
Suara bel pintu dan Susan sebagai tuan rumah bergegas membuka pintu
Rupanya layanan catering sudah datang..
Susan dan Erick serta yang lain nya sibuk mengatur dimana letak jamuan catering itu akan ditempatkan
Sebuah meja panjang ditempatkan didekat kolam renang lalu kemudian layanan catering menghidangkan cukup banyak cemilan, beberapa jenis makanan berat dan berbagai macam jenis minuman ber alkohol…
Hmm….
Bakal ada pesta miras… ketus ku dalam hati…
Dan setelah menghidangkan itu semua, petugas layanan catering pun pergi
Film drama korea pun akhirnya dihentikan dengan wacana akan dilanjutkan nanti malam lagi..
ah aku males banget nonton korea.. lebih baik nanti malam aku tidur saja dikamar.. batin ku berujar
oke teman-teman.. sekarang waktunya pool party… sekarang semuanya ganti pakaian renang… ucap Susan bersemangat diikuti gemuruh dan sorakan mereka semua, masing masing pergi meninggalkan lokasi dan istriku pergi kekamar dan aku pun membuntutinya…
no.. no … no… kataku..
kalau mau berenang, boleh saja tapi tak boleh pakai bikini…. ucapku ketus
kenapa gak boleh sih sayang? Mereka semua loo.. pakai bikini..
ya biarin aja mereka… asal jangan istriku … disitu ada laki-laki nya juga looh.. nanti kalau mereka pelototin tubuh mu bagaimana?
hahaha.. ya gpp kan sayang.. kalau Cuma pelototin tubuh ku kan gak bikin hamil hahaha…
Aku terhenyak dengan jawaba istriku..
Aku tahu istriku memang suka menggoda..
Dulu sewaktu aku pertama kali mengenal nya, dia memang suka vulgar dalam ucapan dan perlakuan.. dia tak sungkan membicarakan hal tabu, meskipun pada waktu itu kami baru pertama kali mengenal. Apalagi kali ini, batinku berujar, mungkin karena dia sudah lama bersahabat dengan mereka semua, jadi ucapan vulgar nya nyeplos begitu saja…
pokok nya nggak boleh pakai ini .. titik.. kalau mau berenang, pakai celana pendek dan baju kaos..!
Kulihat wajah cemberut istriku
Dilemparkan nya bikini yang baru dibeli nya via aplikasi online itu
Bikini warna biru putih yang terlihat seperti sangat mini atau mungkin kekecilan untuk tubuh istriku …
Istriku mulai membongkar tas bawaan kami dan menemukan celana pendek dan baju kaos, lalu dia telanjang dan mengganti pakaiannya dihadapan ku…
Tak sungkan tentu saja karena dia istriku..
Melihat dia telanjang ganti baju bukan hal baru bagiku…
gak pakai celana dalam? tanyaku
enggak lah… nggak matching sama celana nya.. katanya..
Aku tak mengerti apanya yang gak matching..
Ah dasar wanita…
Sebuah bra kain dengan pengait lalu baju kaos berwarna biru tua…
Aku pikir itu cukup untuk berenang dan tak akan terlalu memperlihatkan tubuhnya …
Tapi kulihat wajahnya masih saja cemberut…
kok masih cemberut? tanyaku
iiihhh… bra nya nggak cocok.. ini bra buat tidur, bukan buat berenang..
Istriku ngambek, tapi aku tetap teguh pada pendirian ku bahwa dia harus mengenakan bra itu, karena Cuma bra itu yang bisa menutupi payudaranya..
Lalu kemudian istriku pergi keluar kamar dan menemui teman teman nya …
Terdengar riuh dan sorakan, lalu beberapa kali suara orang terjun di kolam renang ….
Aku memilih diam saja dikamar dan tak ingin berpartisipasi dengan mereka, aku lebih suka dengan game online kegemaran ku sambil berbaring, chargeran dan tentu saja wifi yang kencang…
Lumayan lama aku main game sampai akhinya pintu ku di ketuk, dan setelah aku membuka pintu kulihat Dewi dengan handuk kekecilan menutupi dada nya dan sedikit pantat nya..
Glek!
ada apa wi? tanyaku
mau ngambil bikini nya Reni mas, saya yang pakai.. katanya Reni nggak diperbolehkan pakai bikini..
oh iya wi… tunggu sebentar ya…
Maksud ku si Dewi tunggu saja didepan pintu, tapi ternyata dia juga ikutan masuk kedalam kamar. Aku agak terkejut mengetahui si Dewi juga ikutan masuk dan dia langsung menutup pintu kamar..
ini wi, bikini nya.. bawa aja .. kataku…
wah bagus ya mas… katanya sambil memperhatikan bikini yang dibeli istriku..
Dan tiba tiba saja si Dewi membuka handuk nya …
Damn! Dewi telanjang dihadapanku..
Cobaan apalagi ini…
Dewi mencoba memasang bawahan bikini nya, dan dipasang dengan mudah sedang kan bra nya, dia agak kesulitan..
bantuin dong mas.. katanya
Aku mendekat dan membantunya memasang tali bra bagian belakang nya..
Dan baru saja tangan ku menyentuh tali nya, tangan Dewi langsung saja meraih tanganku dan mengarah kan ke kedua payudaranya sehingga aku memegang kedua payudaranya dari arah belakang..
jangan wi… aku berusaha melepaskan tangan ku dari payudara Dewi, tapi dia terus saja memaksaku untuk menyentuh payudaranya, lalu kemudian dia merebahkan tubuhnya kebelakang hingga kami berdua terduduk keatas kasur…
apa-apan kamu wi… tanyaku..
sudah nikmati aja… kata Dewi genit..
Tercium aroma margaritas yang cukup kuat. rupanya Dewi sudah dalam pengaruh minuman keras
Pantat nya di gesek gesek kannya sehingga penis ku jadi mengeras lalu kemudian dewi mengarahkan bibirnya ke bibir ku dan akhirnya aku khilaf..
Kami berciuman !
Sesekali aku merasa was was…
Apa jadinya jika Reni memergoki kami berdua sedang berciuman
Tapi nafsu mengalahkan segalanya..
Ciuman kami semakin menjadi-jadi …
Kuciumi leher nya yang jenjang, sedang payudaranya yang putih dan bulat ku remas remas gemas.
Dewi semakin mendesah keenakan..
Memang payudaranya tak sebesar Reni, tapi cukup untuk sebuah genggaman tangan..
Sungguh setan memang suka merasuk dan menguasai manusia
Kami berdua hanyut dalam cumbuan itu dan saat kusadari Dewi sudah telanjang dan mengangkang di atas kasur ku
Kuciumi bibirnya, leher, payudara hingga akhirnya turun ke vagina nya…
Aku sudah terbiasa menjilat vagina Reni, tapi ini pertama kalinya aku menjilat vagina wanita lain..
Rasanya agak berbeda, dengan bulu bulu yang dicukur rapi sehingga tak berantakan..
Terdengar desahan Dewi yang semakin menjadi saat ku jilat vaginanya.
Aku agak risih..
Sebab bisa saja ada yang mendengar desahan Dewi yang sedang setengah mabuk ini…
Dia gila..
Dia tak bisa mengontrol akal pikirannya karena dia dalam pengaruh minuman keras..
Aku ingin menyudahi permainan ini karena khawatir ke-pergok, tapi Dewi tetap saja memaksa untuk minta di entot dan bahkan mengancam tak mau pergi kalau belum di entot…
ah wanita brengsek.. gumam ku dalam hati..
Aku melepaskan celana pendekku dan menaiki tubuh nya, lalu mengarahkan penis ku ke lubang vagina nya..
Nikmat..
Tapi tak sebenarnya nikmat..
Karena aku terburu rasa khawatir akan ke-pergok..
Sesekali Dewi mendesah, tapi langsung aku lumat bibirnya agar desahan nya tak begitu terdengar…
Lama ku genjot memek Dewi dan akhirnya …
AAAaaaaarrghh… Dewi menegang..
Dan saat kucabut penis ku…
Cairan vagina nya membasahi kasur, meskipun tak banyakk tetap saja kasur nya jadi basah..
Jiancuoookkkk aku mengumpat.. tapi tak bisa keras…
Aku kesal…
Kasur yang basah ini bisa jadi perkara hebat jika diketahui Reni istriku…
sudah Wi, … sudah ya… bujuk ku…
Meskipun aku belum orgasme, aku tak perduli..
Aku hanya khawatir suasana jadi runyam…
Dewi mendekatiku, memeluk tubuh ku dan melumat bibir ku…
kenapa sih buru-buru? tanya nya…
nanti ketahuan! ucapku dengan nada agak tinggi..
nggak usah khawatir mas, teman-teman yang lain sedang sibuk… ucap Dewi..
sibuk apa? tanyaku
lihat saja di jendela…
Kamar kami ada di lantai dua dengan balkon, dan balkon itu memang menghadap ke arah kolam renang, dan saat aku ke balkon, alangkah terkejut nya aku dengan pemandangan yang aku lihat.
Susan sedang di apit oleh Sapri dan Desta…
Mereka bertiga berbaring di kursi santai kolam renang
Tangan kiri Susan memegang penis Desta, sedang tangan kanan nya memegang penis Sapri..
Meskipun keduanya mengenakan celana, tapi tentu saja raba-an diluar celana itu sudah pasti diarahkan ke penis mereka berdua. Terlihat wajah mesum mereka berdua…
Sedang istriku dan Ervina sedang bergumul dengan Erick..
Merek abertiga berbaring di kursi santai kolam renang…
Erick memeluk istriku dan Ervina layaknya seorang pria dengan dua istri..
Ah brengsek!!
Aku bergegas mengenakan celanaku dan turun ke kolam renang..
Aku ingin marah …
Rupanya gerak gerik ku terbaca dan kemudian di cegat oleh istriku, dan menduduk kan aku di kursi santai kolam renang…
ada apa sih pah, kok ngos-ngosan gitu…?
Aku mencoba tenang dan mengatur nafas ku..
Aku tak inign merusak hubungan baik istriku dengan teman teman nya..
mama ngapain di peluk sama Erick? Dan.. dan… hei?… darimana mamah dapat bikini kecil ini? tanyaku…
Aku terkejut saat mengetahui istriku mengenakan bikini yang begitu mini..
Terlihat jelas bibir vagina nya diantara bawahan bikini yang kekecilan itu..
Dan payudara nya…
Hei..
Payudara istriku seolah menyembul bebas dengan bikini kekecilan itu…
Seolah bikini itu didesain hanya untuk menutupi puting pengguna nya…
Sejenak penis ku berontak dengan pemandangan tak biasa istriku ini…
Aku belum pernah melihatnya begitu sexy seperti itu…
mamah ngapain… astaga bikini nya.. ckckck.. ucapku…
mamah sexy kan pah… ucap istriku genit.. aroma brandy tercium dari mulut istriku
kan aku sudah larang mama pakai bikini…
hehehe… yang dilarang papah kan bikini yang tadi, sedang bikini yang ini kan papa nggak larang hehe..
ini punya siapa? tanyaku
punya Dewi pah… kami tukaran.. ; si Dewi sudah ambil bikini mamah yg di kamar belum pah?
…eh.. uh.. sudah.. jawabku..
Aku jadi salah tingkah dan khawatir ketahuan dengan apa yang sudah kulakukan dengan Dewi
papah jangan marah ya.. kita semua kan hanya bercanda.. kami saling tertawa dan bercanda.. tidak ada yang marah marah loo pah…
tapi kok mesra banget si mah?
ah.. papa ini.. namanya juga bercanda kan haha.. tidak ada yang serius pah..
Aku terdiam sejenak, apa maksudnya bercanda…
ayolah pah.. sewaktu papa meremas payudara Ervina, papa juga menikmati nya kan? Haha..
Tawanya membuatku terkejut seolah disambar petir di siang hari…
kapan papa remsa payudara Ervina? tanyaku
ah papa jangan boong, tadi waktu nonton drama korea, trus papa pergi ke kamar mandi kan disusul sama Ervina.. haha.. papah tau nggak? Itu challenge dari kita looohh…
challenge?
iya tantangan.. kami menantang Ervina untuk melakukan adegan di Film Korea dengan target nya adalah papah hahaha…
ooohhh.. aku tersenyum ketus, ingin marah tapi aku sudah kepergok mesum duluan…
itu challenge nya cuma nabrak aja looh.. tapi papah ambil kesempatan grepe nenen nya Ervina kan haha… Ervina sudah cerita semua looh.. haha..
sial.. sial … sial… hati ku berujar … aku kepergok mesum duluan .. ah brengsek…
papah menikmati nya kan?… tanya istriku
Aku tak menjawab dan hanya tersenyum..
iiih jawab dong pah…
.. hehe.. iya.. jawab ku… jujur aku menikmati semua itu …
trus, tadi grepe nenen nya Dewi juga nggak pah?.. haha istriku tertawa lepas
.. eh.. itu bagian dari challenge juga? tanyaku…
nggak.. kami iseng aja sebab papah nggak mau bergaul sama yang lain… coba bergaul saja sama teman teman yang lain.. gpp kok.. kita semua disini bercanda dan tertawa.. dan sedikit saling menggoda… yang penting jangan asal colok…
asal colok?
iya… gak boleh asal colok.. ntar kalau hamil jadi berabe pah… mamah juga nggak suka kalau papah colok sembarang memek.. awas aja ntar..
Damn ! matanya melotot…
Dan sepertinya Reni tak tahu kalau aku baru saja selesai colok memek nya Dewi..
Ah brengsek pikirku…
Istriku masih saja rebah di pelukanku sambil tangan nya meraba raba dadaku..
Terlihat dikejauhan Desta menarik bra Susan hingga terlepas diiringi teriakan genit Susan seolah tak terima bra nya dilepas..
Susan mengejar Desta dengan sebelah tangan nya menutupi payudara nya, sedang Desta memutar-mutar bra Susan di atas seperti baling baling helikopter…
Suasana menjadi riuh dengan sorakan-sorakan, dan kulihat Erick juga ikut menertawakan Susan..
…eh? kok gitu? Hatiku berbicara lantang mempertanyakan kejadian yang menurut ku aneh..
Kenapa Erick hanya tertawa melihat istrinya dikerjai?
Ah mungkin memang begini gaya mereka bercanda…
Dan saat Desta memutari kolam renang, lalu kemudian mendekati Erick; Erick lalu mendorong Desta hingga terjatuh ke kolam renang…
Semua terpingkal pingkal..
Lalu saat Susan berada di dekat Erick; Erick juga mendorong Susan hingga terjatuh ke kolam renang..
Suasana menjadi semakin riuh…
Aku hanya tertawa kecil…
Menyaksikan semua ke anehan itu…
tuh… pah.. lihat kan..? semua tertawa.. tidak ada yang perlu marah marah disini.. ucap istriku..
Tak lama kemudian Dewi tiba tiba saja muncul dihadapan kami berdua, dengan bikini milik istirku di tubuh nya..
disini rupanya… ditunggui dari tadi dikamar… ucap Dewi..
GLEK!!
Mau ngomong apalagi ni orang..
Bisa berabe nih urusan…
Aku hanya terdiam…
Mungkin jantung ku berhenti berdetak saking takutnya jika istriku tahu bahwa aku sudah menyetubuhi Dewi namun tidak tuntas…..
ada apa Wi? .. tanyaku
… ini bra nya belum dikaitkan sudah tinggal pergu aja hufth…
Dewi duduk di samping ku sambil mengarahkan punggung nya agar aku mengikat bra nya..
Aku..
Agak gemetar mengikat bra Dewi karena ada istriku di samping kanan ku..
Meskipun begitu, tetap berhasil juga mengikat bra Dewi…
makasih ya…. ucap Dewi sambil ngeloyor pergi, mendatangi meja minuman dan mendekati suami nya sendiri…
kok nggak di grepe? goda istri ku…
Aku gemas dengan perlakuan istriku lalu mencubit puting kiri nya…
aww sakit… katanya sambil membalas, lalu tangan nya meraba celana pendek ku dan masuk untu meraih penis ku…
eh jangan.. kataku
kenapa?
ada banyak orang..
gpp lah…
Meskipun sebenarnya bukan banyak orang, tapi karena penis ku belum di cuci bekas vagina Dewi, khawatir istriku mencium aroma tak beres di penis ku, bisa berabe urusan…
nanti saja dikamar.. jawab ku..
hufthh…
mama bersenang senang aja dulu… kataku …
oke…
Istriku lalu berdiri meninggalkan aku, menuju Dewi dan Ervina yang tengah mengobrol..
Bongkahan pantat nya..
Weew..
Meskipun hampir setiap hari aku melihat pantat istriku
Tapi kali ini beda..
Bikini yang dipakai nya tak menutupi pantat, hanya melewatkan seutas tali diantara kedua belahan pantat nya…
Glek..
Aku meneguk liur melihat pantat istriku sendiri..
Sebuah pemandangan yang tak biasa kulihat…
Byur…
Seseorang muncul dari kolam renang…
Tepat dihadapan ku…
Susan…
Dengan bra ditangan…
Sedang payudaranya ter ekspose bebas tanpa penutup apapun, Susan melirik ku sebentar lalu berpaling dan menuju kerumunan dan di kerumunan itu kulihat Dewi sedang menggenjot suaminya sendiri; Sapri.
Sapri yang tengah berbaring di kursi santai kolam sedang di goyang Dewi dari atas, terlihat tubuh Dewi turun naik, maju mundur; meskipun kulihat Sapri masih saja mengenakan celana dan Dewi masih mengenakan bikini.. aww its weird.. gumam ku dalam hati…
Gak malu apa dilihati sama teman teman nya…
Tapi mereka terlihat biasa saja…
Ah sial…
Aku merogoh kantong ku dan mengambil handphone lalu membuka aplikasi game online ku. belum saja loading nya selesai, Susan dengan payudara nya yang terbuka tanpa penutup mendekati ku..
Bawahan bikini nya masih basah..
Masih menjiplak jelas belahan vagina nya di bikini berwarna putih yang basah itu…
mas Farhan, bantuin angkat galon dong… katanya..
oh.. dimana…
ayo ikut….
Akupun mengikuti Susan
Pantat nya memang tak semontok pantat istriku..
Dia lebih tipis dan tak berisi…
Tapi tetap saja lenggak lenggok pantat Susan dihadapanku membuat penis ku bangun…
Lama aku berjalan mengikuti Susan..
Aku tak memperhatikan jalan..
Aku hanya memperhatikan pantat nya..
Lalu kami sampai di sebuah dapur..
Tumpukan rak piring dan gelas..
Sebuah kompor dan tumpukan galon…
BLAM…!
Susan menutup pintu dan mengunci nya…
kok dikunci? kataku
Susan berjalan mendekatiku lalu kemudian merangkul pundak ku..
Bibirnya terus saja menyosor dan langsung saja kusambar bibir nya…
Eee… kau tak tahu rupanya..Kucing lapar jangan disodori daging… langsung sikat..
Terlebih lagi aku memang belum tuntas dengan Dewi tadi..
Kami berpagutan satu sama lain..
Bibir Susan rasa minuman ber alkohol yang aku tak dapat menebak merk nya …
Tubuh nya yang sedikit basah mulai mengering karena air nya menempel di baju kaos ku…
.. eh ada apa nih? kok tiba-tiba nyosor? tanyaku …
kata nya Reni, mas Farhan jago ngemut memek… aku mau dong di emutin memek ku…
.. jangan.. jangan sekarang.. bisa berabe urusan kalau kepergok…
gak papa mas.. gak ada yang tau kok… buruan… Susan lantas membuka bawahan bikini nya dan duduk di atas meja cuci piring, lalu kemudian mengangkang…
Vagina nya…
Mulus tak berbulu…
Tanpa basa basi langsung saja ku jilat dan ku emut klitoris nya…
Terlihat ekspresi wajah Susan meringis keenakan dan sesekali dia menutup mulut nya karena takut berisik..
Mmpphh.. mmpphh… desahan kenikmatan Susan yang ditahan agar tak terdengar…
Tangan nya terus saja menjambak rambut ku, tapi dia tak berani mendorong kepalaku agar menjauhi vagina nya…
Dan tiba tiba saja tubuh nya mengejang…
Kepalaku di benamkan nya erat kedalam vagina nya dan Crot.. crot…
Cairan bening dan banyak keluar dari vagina nya dan membasahi mulut ku..
Aku tak perduli..
Aku sudah biasa terkena cairan squirt Reni, jadi aku sudah tau rasanya…
Sesaat setelah Susan mengejang dan tak dapat bergerak, dia kemudian menggoyang kan pinggul nya sehingga vagina nya bermain dengan bibirku…
Disaat aku menyudahi permainan lidah ku…
Entah apa yang merasuk pikiranku, lalu tiba tiba saja lidah ku mengeluarkan kalimat yang tak dikontrol oleh otak ku..
mau ngentot? tanyaku
Wajah nanar Susan dengan matanya yang sayu menahan nikmat menjawab dengan penuh nafsu…
mau… jawabnya
Lalu kami pun berciuman …
Aku membuka celana pendek ku, dan mengarahkan Susan untuk memblowjob penis ku, lalu Susan jongkok dihadapanku dan mulai memblowjob penis ku..
Hmm.. standar…
Atau bisa dikatakan tak hebat, Istriku lebih hebat dalam blowjob… batin ku berujar.. penisku berontak karena blowjob nya tak sesuai harapan..
Aku hanya menduga bahwa Susan dan suaminya tak pernah melakukan oral sex sehingga Susan begitu penasaran nya dengan jilmek, dan dia juga begitu amatir dengan blowjob..
Ah entahlah…
sudahlah… yuk ngentot… bujuk ku..
Susan tak menjawab, hanya mengangguk sedikit, lalu dia telentang di lantai dan membuka kedua paha nya, tanpa basa basi langsung saja kutancap vagina nya dan ku pompa dengan ritme yang beragam…
Tapi aku masih saja was was..
Aku selalu khawatir ketahuan dan kepergok…
Pikiranku tidak tenang…
Setelah beberpa menit aku bilang ke Susan kalau aku mau orgasme..
Susan mengiyakan..
Katanya buang didalam aja, tapi aku agak was was..
gak apa-apa nih? tanyaku…
gpp, gak bakal hamill.. katanya..
Dan akhirnya aku menumpahkan sperma ku didalam vagina Susan…
yuk buruan, ntar ketahuan sama yang lain bisa gawat… kataku…
santai aja lagi.. gak bakal ada yang pergoki kok.. katanya..
Ah brengsek…
Susan kemudian merapikan bawahan bikini nya, dan tetap saja telanjang dada…
Aku membawa sebuah galon untuk ditaruh di meja dekat kolam renang..
Lagi, Susan berjalan didepan ku dan aku tetap saja memperhatikan pantat nya…
Sesampai nya di dekat kolam renang, teman-teman istriku sibuk dengan kegiatan masing masing ..
Damn!
Semua wanita yang ada tak lagi menggunakan penutup payudara…!!
Sial!
Ervina sedang diremas oleh Erick, padahal Erick bukan suaminya
Sedang istriku ada di kolam renang bersama Dewi, Sapri dan Desta…
Dewi sedang di genjot oleh Desta, dan Sapri tengah menggenjot istriku dari belakang
Terlihat payudara mereka berdua bergoyang menahan serangan genjotan dari belakang..
Sialan kau Sapri !!! batin ku berujar..
Sesampai nya di meja, aku menaruh galon itu lalu kemudian memberi kode kepada istriku untuk mendekat..
Istriku pun meninggalkan Sapri dan menuju ke arah ku…
ada apa pah?
mamah ngapain tadi? Di kentot Sapri ya? tanyaku setengah marah
iiihh enggak lah pah… itu hanya akting… nggak benar benar ngentot kok.. Desta dan Sapri juga masih mengenakan celana loo pahh…, jadinya nggak ada penis yang masuk kedalam vagina.. gitu looh..
Aku terdiam sejenak, dan melengos karena sedikit kesal, tapi aku nggak bisa marah karena stamina ku sedikit terkuras setelah menggenjot Susan.
awaaas aja ya kalau sampai mamah ngentot sama mereka… ancam ku..
iiih.. gpp kali pah, yang penting kan jangan sampai hamil hahaha… istriku tertawa lalu mencubit perut ku …
bra mama mana? tanyaku
itu ada disana… jawabnya
kok dilepas..
gak enak pah, cewek-cewek yang lain pada lepas bra.. masa tinggal mamah sendiri yang gak lepas bra..
Beugh, aturan darimana lagi itu.. batinku berujar sinis tapi tap kusampaikan karena aku tak ingin merusak hari bahagia istriku..
Saat aku datang, suasana tak lagi riuh…
Aku bergabung dan bergaul dengan teman-teman istriku..
Para wanita disitu..
Damn..
Tak ada yang malu mempertonton kan payudara nya…
Bahkan sesekali pembicaraan menjurus kepada kelamin..
Ervina pernah sekali memperlihatkan vagina nya hanya untuk menujukkan bahwa vagina nya terawat dengan baik…
Ah sial…
Reuni macam apa ini…
Saat matahari mulai terbenam; Susan kemudian mengajak teman teman yang lain untuk membersihkan diri siap-siap untuk makan malam.
Aku dan Reni masuk kamar, mandi dan ganti baju. Tak ada obrolan yang berarti dengan Reni saat itu…
Aku pun tak mengungkit apa yang sudah terjadi di kolam renang karena aku khawatir bicara banyak, takutnya Reni tahu kalau aku sudah ngentot Dewi dan Susan dalam mode quickie…
Yeah.. tetaplah itu menjadi rahasia…
====
Malam itu obrolan di meja makan masih saja seputar drama korea..
Ah topik yang absurd..
Aku tak suka film korea…
Dan aku hanya diam saja
Setelah selesai makan malam, semua orang berkumpul dan bercerita pengalaman masing-masing..
Obrolan ku hanya sedikit nyambung dengan Sapri karena Sapri pegawai Bank Swasta..
Entahlah apa hubungannya dengan ku…
Aku tak tahu..
Tiba tiba saja aku nyambung dengan Sapri…
Jam dinding menunjukkan jam setengah sembilan malam…
Rupanya obrolan sudah mulai membosankan, lalu kemudian Susan inisiatif untuk menonton film drama korea..
Lagi??
Oh My God..
Seandainya aku punya 7 bola naga yang bisa mengabulkan permintaan, maka aku akan minta film drama korea dan india dihilangkan dari muka bumi…
Aku merogoh kantong ku, meraih handphone ku dan mulai menjalankan permainan online ku..
Sapri, Desta dan Erick ikutan tegang nonton drama Korea…
Aku hanya nyinyir dalam hati…
Huehehehe cowok kok nonton drakor.. pfftt….
Suara gaduh mulai terdengar diantara mereka…
Sepertinya Sapri memperagakan gaya Le joon Hwo, dan Desta memperagakan Jung Kook.. ah siapalah mereka..bodo amat..
Mau berperan sebagai Kim Jong Un juga .. ah bodo amat…
Aku pamit ingin balik kekamar dengan alasan ingin tidur; meskipun sebenarnya aku ingin main game online tanpa di ganggu…
Istriku melarangku untuk masuk kamar..
Tapi aku memaksa ingin istirahat karena capek…
Dikamar aku main game sambil berbaring..
Terdengar sesekali suara riuh dan sorakan dari mereka semua…
Ealah.. berisik banget nonton Korea doang.. gumam ku dalam hati…
Tapi aku tak perduli…
Sampai akhirnya aku bosan main game dan tertidur…
Pagi itu, saat kubuka mata..
Istriku sudah ada disampingku tertidur pulas…
Aku tak ingin mengganggu nya lalu kemudian aku mandi, berpakaian dan turun kebawah untuk mencari makanan..
Yeaahh.. masih ada sisa roti dan snack tadi malam.. masih bagus.. jadi aku makan saja..
Membosankaaan .. tak ada yang bisa kulakukan…
Lalu pada saat matahari mulai tinggi, teman teman istriku sudah mulai bangun, dan istriku juga sudah bangun.
Kami semua berkemas, bersiap meninggalkan Villa milik Susan…
Setelah perbincangan terakhir yang membosankan…
Kami semua cipika cipiki.. lagi…
Tak tahu istri siapa.. yang penting sosor teroos…
Dan mengucapkan salam perpisahan…
Kulihat wajah Susan dan Dewi biasa saja seolah tak terjadi apa-apa antara mereka dengan ku…
Terlebih lagi Ervina…
Wajah nya begitu santai saat bertemu dengan ku..
Dia tak punya beban..
Sebab aku dan dia tak punya cerita selama masa reuni itu…
Disaat perjalanan pulang, aku dan istriku mengobrol banyak…
gimana pah? Enak nggak nenen nya Dewi? tanya istriku..
iih mamah apaan coba…
jawab saja pah…. katanya sambil tersenyum genit…
yaa.. standar lah… namanya juga nenen, semuanya sama…
trus, ngentot sama Dewi kok enggak dituntaskan?
HAH! aku terkejut mendengar pertanyaan istriku…
maksud mamah..
.. hahaha.. gak usah bohong pah… Dewi cerita semuanya kalau papah udah negntot sama dia.. iya kan?
..eee..eee iya sih mah…
huuuu… salah sendiri enggak di tuntaskan .. wee…. istriku mengjulurkan lidahnya tanda mengejek
Sedang jantungku berdegup kencang…
Antara was was ketahuan dan..
Ah aku sudah ketahuan..
Sial!!!!
terus, yang sama Susan enak nggak pah?
HAH!!?? Susan juga cerita??
ya iyalah paaaahh….
Damn! Sial ! brengsek !
Aku ketahuan mesum!
Tapi aneh nya istriku biasa saja…
Tak marah…
Atau mungkin nanti sesampainya dirumah baru dia marah marah?!
aaaaaAAAAAAAAHHH SIAAAAALLL!!!!
yang sama Susan gimana pah? tanya nya
yaaa gitu…
enak nggak?
Aku gugup dan sesekali gemetar…
Rupanya istriku melihat tangan ku yang bergetar memegang kemudi mobil…
santai aja pah…. kan mamah sudah bilang, yang penting jangan sampai hamil… haha..
Aku masih saja gugup dan gemetar…
aku nggak enak aja mah, kalau saja suami mereka tahu.. papah sudah ngentot istri mereka..
.. hahaha.. nggk usah takut pah.. mereka itu semua cerita pada saat malam tadi saat papah dikamar, nah kami semua cerita apa yang sudah terjadi… semua sudah mendengar.. Desta, Sapri dan Erick semua sudah tahu… dan kami hanya tertawa..
DAMN!, papah jadi malu tau mah.. malu kalau harus ketemu mereka lagi…
Dih, kenapa mereka harus marah?
ya jelas marah dong mah.. istri nya di kentot pria lain.. jawab ku…
ooohh jadi papah bakalan marah seandainya papah tahu Sapri, Erick dan Desta masing masing sudah meremas dan menjilat nenen mamah? goda istriku genit.. wajah nya seperti sedang horny, dan tangan nya mengelus elus payudara nya…
what? Apah? Apa mah?
Sapri, Erick dan Desta.. mereka semua sudah meniikmati nenen mamah lo pah…
Aku hanya bengong sedang istriku masih saja menjulurkan lidahnya tanda mengejek…
jujur saja, papah marah atau tambah horny, mengetahui istrinya di nikmati laki laki lain? tanya nya…
Aku tak dapat mengingkari nafus yang bergejolak dalam batinku…
Aku horny..
Mengetahui istriku merasa nikmat dengan laki laki lain…
Penis ku menegang..
Padahal aku sedang dalam posisi berkendara….
ayo pah, jawab… dari hati kecil papah.. marah atau horny..?
… yaaa… horny sih mah…
naaa gitu dong pah… mamah juga horny begitu tau papa bisa memuaskan Susan… hahaha… seolah Susan tak seberuntung aku dalam memilih pasangan hidup hahaha…
Aku heran..
.. ya.. heran saja..
.. entahlah…
trus, Sapri Erick dan Desta ngenyot nene mamah? tanyaku
iya dong pah…
Istrinya nggak marah? tanyaku
enggak dooong… awalnya tu gini pah, si Ervina cerita kalau dia pernah baca artikel, ada tiga titik rangsang pada wanita, yaitu kedua payudara dan vagina.. nah jadinya Ervina inisiatif ingin mencoba.. ditariknya Erick buat ngemut memek nya, tapi Erick nggak mau karena Erick nggak terbiasa jilat memek, akhirnya Desta mau ngemut memek Istrinya sendiri, Ervina. Lalu si Erivna masih perlu dua orang lagi nih buat ngenyot nenen nya.. yaudah Sapri sama Erick aja yang tersisa buat ngemut nenen nya Ervina… eh, si Ervina keenakan pah… desah nya kencang banget… Dewi dan aku kan jadi ngiri pah pengen ngerasain juga, gimana sih rasanya di rangsang di tiga titik… yaaa akhirnya gitu… masing masing dari kami sudah ngerasain dikerjain tiga cowok sekaligus hahaha…
trus yang jilat memek mamah siapa? tanyaku
si Sapri pah…
enak nggak?
enaaak pah.. meskipun nggak se beringas jilatan nya papah hahahaha….
Rasa marah ku berangsur angsur hilang dan berganti dengan Horny…
Damn ..
Aku sedang nyetir.. kok malah horny…
trus setelah itu, mama ngentot sama siapa aja? tanyaku iseng
nah, trus mamah kan keenakan, lalu lanjut si Dewi diemut sama Desta memek nya; mamah ni sudah terlanjur horny pah, jadinya mama pelorotin celana nya si Sapri, trus mama emutin penis nya Sapri.. gak papa kan pah, mamah emutin penis nya Sapri?
gak papa… kataku..
Trus Ervina dan Dewi merasa tertantang buat adu hebat blowjob.. ya mamah gengsi doong kalau gak bisa kalahin mereka… jadinya mamah terima tantangan mereka… yang kalah harus nyebur kolam renang dan harus ngentot di dalam air… mamah jawab aja.. ayoo siapa takut.. nah jadi lah kita lomba blowjob.. siapa yang ngecrot duluan dia yang menang…
trus…?
Ervina nge-bj Erick.., Dewi nge-bj Desta, dan mamah nge-bj Sapri.. haha..
wah…. aku tak dapat berkata apa apa lagi.. imajinasi ku begitu liar.. panis ku berontak … damn..
nah pemenang nya si Ervina, kayaknya dia jago banget nge bj pah… seperti di lahap nya semua penis Erick… mamah aja sampi minder…
trus…
yaudah, mamah sama Dewi tuntasi tugas blowjob… sampai akhirnya pasangan masing-masing crot sperma…
trus, si Sapri ngecrot di mulut mamah?
… hehe.. iya pah… gak papa kan pah?
Aku hanya melengos terdiam… Aku tak bisa marah…
Nafsu ku berontak mendapati kebinalan istriku yang baru saja kutemui…
gak papa mah… jawabku..
trus yang kalah ngentot di air? tanyaku…
iya.. kami berempat masuk ke air, tapi rupanya Sapri dan Desta masih cooling down karena habis orgasme jadinya gak bisa ngentot… penis nya belum bisa ngaceng… lalu kami pura-pura ngentot saja…, nah lalu kemudian papah datang bawa galon trus nyuruh mamah naik ke atas.. ya sudah deh selesai permainannya…
hyuh.. sukurlah…
sukur kenapa pah?
sukur mamah nggak dikentot orang lain… jawab ku…
yeeeeeeeeee enak saja… jawab istriku…
papah mah doyan ngentot Dewi sama Susan, eh begitu giliran mamah mau ngentot sama laki-laki lain malah gak terima … wee…. istriku menjulurkan lidahnya lagi…
hahaha…
Kami berdua tertawa terbahak bahak didalam mobil…
sebenarnya pah… Reni terdiam sejenak
apa?
Sebenarnya setiap dari kami sudah merasakan semua penis setidak nya masing masing satu kali..
kok bisa?
malam itu, papah masuk kamar, kami main drama korea. Lalu saat bosan kami mengadakan permainan
permainan apa?
yang pertama, permainan coba tebak siapa yang blowjob tiga orang laki laki ditutup matanya, lalu duduk disebuah sofa panjang, lalu penis nya di blowjob, dan dia harus menebak siapa yang memblowjob nya… yang kalah harus minum dua gelas ..
weehh? Jadi mamah sudah ngerasain memblowjob semua penis? tanyaku..
hehe .. iya pah…
alamak….
Nah terus permainan selanjutnya, coba tebak siapa yang ngentot saya…, semua wanita di tutup matanya, lalu penis masuk kedalam memek, nah si wanita harus menebak penis siapakah itu… yang kalah harus dihukum….
HAH?!! Jadi setidaknya mamah sudah ngerasain semua penis laki laki disitu mah?
huehehehe iya doong pah.. papah nggak marah kan? tanya nya..
Aku tak menjawab.. nafsu ku mulai turun dan berganti dengan dongkol….
cuman ada satu yang belom kesampaian pah…
apa tu mah?
Ervina….
kenapa Ervina..?
Ervina tu pengen banget tau, ngentot sama papah… papah nya aja yang cuek nggak mau bergaul… yaaa sudah deh,… Ervina cuman bisa gigit jari….
WHAT??!! Ervina pengen banget ngentot sama papah?
yooiii… jawab istriku
kenapa gak bilang……
yeeeee… situ aja yang sibuk sama game online nya……. jawab istriku ketus
Terbayang wajah Ervina dalam benak ku..
Ervina tak cantik..
Tapi body nya bohai dengan nenen yang jumbo.. ekstra jumbo.. aw..
Kontur wajah nya mirip artis JAV Niiyama Kaede…
Artis JAV kegemaran ku….
Ouuwww ssssiaaaalllll….. brengseeeeeekkk… kenapaaaa???
Tapi aku mencoba kalem dan bersikap biasa saja…
eemmmm mamah…
iya pah?
kapan mau reunian lagi? tanyaku
nanti pah… mungkin enam tahun lagi…
Astaga!! Jangan lama lama cobak…. jawabku…
halah kontol…. jawab istriku sambil tertawa,….
Mobil kami melaju kencang menuju Jakarta…
Dan sebenarnya aku kecewa sudah melewatkan reunian itu dengan sia sia..
Ah sial